Sabtu, 24 Oktober 2015

Kegiatan Pengawasan Kinerja Program KJP dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building Profesional Bersama Teach For Indonesia di Sekolah Cengkareng Timur 04 Petang

Kunjungan ke SDN Cengkareng Timur 04 pt
(Interview KJP Murid)



Kelas: LL21
Dosen: Iwan Irawan, SH., MBA
Waktu: Jumat, 23 Oktober 2015
Pukul: 14.00 - 15.30
Lokasi: SDN Cengkareng Timur 04 Petang
PIC: Ibu Mega (wali kelas) 

Tim yang Hadir
Ketua: Elfin Pratama
Anggota:
1.Satrio
2.Ignatius Christopher
3.Widie Arifiandi
4.Jonathan Hartanto
5.Willhans Yogi Prosetia
6.William
Kiri-Kanan: Widie,Satrio,Jonathan,Elfin,Satrio,Willhans,Christopher
Kiri-Kanan:Widie,William,Jonathan,Elfin,Satrio,Willhans,Christopher

Kata Pengantar

Character Building merupakan mata kuliah yang berfungsi sebagai pelatihan kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan.Dalam semester ini kelompok kami mendapatkan mata kuliah Character Building profesional yang berfungsi untuk mempersiapkan mahasiswa - mahasiswa kedalam dunia profesional seperti etika dala dunia profesional,nilai - nilai dalam dunia profesional serta peran dari masing - masing individu dalam kelompok dalam pengembangan dunia profesional.

Salah satu mata kuliah character building profesional yang berhubungan langsung dengan kegiatan ini adalah tentang corporate social responsibility yang membahas tentang tanggung jawab sebuah perusahaan atau korporasi terhadap lingkungan sekitar.Diharapkan dengan adanya kegiatan ini kami dapat langsung mendapatkan pengalaman di lapangan dan sebagai bentuk uluran tangan dari corporate social responsibilty dari Universitas Bina Nusantara dan Teach For Indonesia.

Persiapan Sebelum Kegiatan

Beberapa persiapan sebelum kami melakukan kegiatan ini seperti
-mencetak daftar pertanyaan KJP sekolah,list daftar 8355, dan daftar pertanyaan validasi pendidikan
-membaca pertanyaan - pertanyaan untuk pemahaman saat bertanya
-mempersiapkan alat tulis - alat tulis untuk mencatat jawaban
-briefing ulang sebelum kegiatan dalam pembagian kerja


Jumlah Peserta Kartu Jakarta Pintar

Jumlah peserta KJP yang mengikuti kegiatan ini adalah 30 orang.

Metode Pengambilan Data

Pada pengambilan data kali ini kami menggunakan metode interview secara individu dikarenakan pertanyaan kuesioner menggunakan bahasa yang sulit untuk dimengerti oleh anak sekolah dasar.

Laporan

Setelah melakukan kunjungan terhadap SMP 159 kami melanjutkan peninjauan program KJP ke SDN Cengkareng Timur 04.Pada saat kami tiba di sekolah,kepala sekolahd dari SDN cengkareng timur 04 petang sedang ada urusan di luar sekolah sehingga kami harus menunggu..Setelah menunggu sekian lamanya terdapat 1 guru honorer yang tiba di sekolah dan kami langsung meminta ijin untuk melakukan interview kepada perserta KJP dan kami diberikan tempat di lab biologi.
Interview peserta KJP


Awal permulaan kami pada saat kebingungan menjelaskan
Kami berusaha menyesuaikan bahasa yang kami gunakan untuk menginterview anak - anak peserta KJP.Awalnya kami kesulitan dalam penyerdehanaan akan pertanyaan - pertanyaan dari kuesioner karena pertanyaan kuesioner menggunakan bahasa baku yang masih asing bagi anak - anak.

Evaluasi

Pada kegiatan ini kami mendapatkan beberapa kesulitan seperti
1.Anak - anak tidak tahu bawa mereka adalah peserta KJP
2.Anak - anak tidak tahu KJP itu apa
3.Kuesioner yang harus kami bacakan ulang agar lebih mudah dimengerti
4.Keterbatasan kami dalam memilih kata yang mudah dimengerti untuk anak - anak

Hasil kegiatan

-data dari peserta KJP
-pendistribusian KJP
-pengunaan KJP
-monitoring penggunaan KJP
-data aset siswa
-persepsi tentang KJP
-saran dan kritik untuk KJP

Perbaikan

Perbaikan yang kami harus lakukan terutama dalam kesiapan kami dalam menginterview peserta KJP.Pada awalnya seharusnya kami mempersiapkan translasi yang lebih mudah dari pertanyaan - pertanyaan kuesioner sehingga kami tidak kesulitan. 

Kesimpulan

Walaupun dengan kesulitan - kesulitan tersebut anak - anak tetap bisa menjawab pertanyaan yang kami berikan.Setelah selesai anak - anak kami kembalikan ke kelas untuk melakukan kegiatan belajar seperti biasanya dan kami melakukan 8355 kepada kepala sekolah yang sudah balik pada saat kami interview peserta KJP.

Dari sini kami mendapatkan pelajaran bahwa kesabaran merupakan aspek penting dalam kehidupan profesional.Dalam kasus ini dicerminkan dengan anak - anak sebagai peserta dari program KJP dimana mereka tidak mengerti tentang produk yang dihasilkan dari pemerintah sehingga kami harus dengan hati - hati menjelaskan ulang makna dari KJP itu sendiri.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar